Senin, 20 Agustus 2018

MENYIKAPI HIDUP DARI SUDUT PANDANG YANG BIJAK

Sekalipun orang lain memandang rendah kepadamu, jangan sekali-kali kamu terpengaruh lalu ikut memandang rendah kepada dirimu sendiri. Orang lain bisa saja menilai kamu tidak memiliki kemampuan, tetapi kamu tidak boleh membuat dirimu seolah sungguh tak berkemampuan.

Kamu harus memiliki keberanian untuk memberitahukan kepada khalayak ramai bahwa kamu bisa. Jika tidak melakukan itu, orang lain tidak akan tau atau bahkan tidak mau tau bahwa kamu mampu.

Lakukanlah, jangan pernah ragu. Semakin kamu ragu, semakin menguatkan praduga orang lain terhadapmu, tentang opini yang menyebutmu sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan.

Saudaraku ... 

Tidak perlu menyalahkan dirimu, ketika kamu ketahui dia adalah orang yang tak tau balas budi. Memang selalu ada orang seperti itu. Tidak sedikit orang serupa dia, yang hanya mementingkan dirinya sendiri.

Mereka lupa akan kebaikan orang lain, yang telah berjasa mengangkat dirinya dari kesulitan hidup. Ketika mereka terlepas dari ikatan kesusahan, seketika itu juga mereka lupa akan keterlibatan orang lain, saat mereka berhasil melepaskan diri dari kesulitannya.

Itulah dia. Dia seperti tidak menyadari, bahwa dunia terus berputar. Dia seperti tidak mau tau, bahwa hidup besok bisa saja berubah seketika. Tenangkanlah dirimu, dan jadikan itu sebagai lentera di jalan hidupmu, bahwa hidup tidaklah lama, kalaupun lama tak mungkin selamanya.

Jangan tindakanmu menyakiti hatimu sendiri. Baiklah kamu pergi, ketika kamu melihat dia berperilaku dengan cara yang berlebihan. Kamu tinggalkan saja dia, agar kamu tidak melihat dia bertindak lebih jauh lagi.

Kalau kamu menunggu dan terus menyaksikan tingkah lakunya, maka hatimu akan semakin sakit. Sebab, apapun yang ia lakukan yang kamu lihat, semuanya sudah pasti akan mengiris perasaanmu.

Saudaraku ...

Bisa saja hatimu terkoyak, ketika melihat dia berbaik hati kepada orang lain, sementara kamu yang kesulitan ia sungguh-sungguh tidak peduli. Biarlah seperti itu. Hapuslah dadamu, dan berteriaklah kepada Tuhan.

Hanya DIA yang mendengar dan tau semua penderitaanmu. Jika saat itu teriakanmu belum dijawab oleh Tuhan, paling tidak rasa sesak yang menekan perasaanmu pastilah terasa lebih lega, saat kamu berteriak kepada Tuhan. Percayalah ... !!!

Biarlah dia tertawa seriang mungkin. Biarkan seperti itu dan jangan jadikan situasi itu bagai dia sedang tertawa diatas penderitaanmu. Kalaupun hal itu benar-benar demikian, biarlah hal itu terjadi dan berjalan apa adanya.

Sebab, semakin kamu meyakini bahwa ia sedang tertawa di atas penderitaanmu, akan semakin besar rasa sakit di hatimu karenanya. Kalaupun kamu tidak mampu membuat suasana hatimu lepas dari rasa sakit, pergilah ke suatu tempat sampai kamu tidak mendengar suara tawa yang berasal dari mulutnya.

Tidak ada hal abadi dalam hidup. Semua pasti ada waktunya. Ada waktu untuk tertawa, ada pula waktu untuk menangis. Jika kini kamu berada dalam tekanan, suatu saat kamu akan terlepas dari tekanan itu.

Tetapi ingat, jika kelak kamu terlepas dari tekanan itu, janganlah kau balaskan tekanan itu kepadanya. Jika itu kamu lakukan, apakah bedanya kamu dengan dia ... ?

Saudaraku ... 

Sekalipun ia telah berhasil menghasut orang lain, dan membuat orang lain memusuhi dirimu, tak perlu berkecil hati. Suatu saat nanti orang-orang itu akan tau, bahwa mereka telah dijadikan alat olehnya untuk memenuhi hasratnya, agar semakin banyak orang memusuhi dirimu.

Kalau ia beranggapan, jika semakin banyak orang menaruh benci kepadamu adalah keuntungan baginya, biarlah seperti itu. Dia tidak sadar, perbuatannya itu justru semakin menjauhkan dirinya dari jalan Tuhan.

Semakin banyak dia melakukan itu, semakin jauh pula dia dari jalan Tuhan. Berdoalah untuk pertobatan dirinya. Agar ia kelak tidak mendapat hukum dari Tuhannya.

Tentu saja sangat menyakitkan, kalau tuduhan palsu ditujukan kepada seseorang, seperti yang ia lakukan kepadamu. Menuduhmu sebagai seseorang yang tak berperilaku baik, tentu membuat kamu terguncang dan melahirkan pertanyaan besar di benakmu. Mengapa ia begitu tega melakukan itu ... ?

Tetapi kamu tau jika hal itu tidaklah benar. Tak perlu marah secara berlebihan, karena akan membuatmu sakit sendiri.

Sekalipun tuduhan itu sudah berada diluar nalar, biarkan dia melakukan itu sepuas hatinya, hingga Tuhan menghentikan dia. Sekali lagi aku katakan kepadamu ; hidup tidaklah lama, kalaupun lama tak mungkin selamanya.

Perbuatan baik yang pernah kamu berikan kepada dia dan keluarganya, jangan engkau jadikan sebagai ukuran bahwa dia harus membalas semua kebaikanmu dengan kebaikan pula. Tidak harus seperti itu. Dia adalah manusia, yang memiliki sisi baik dan buruk pada hidupnya, seperti kebanyakan manusia di muka bumi ini.

Saudaraku ... 

Kamu harus tulus atas perbuatan baik yang engkau berikan pada dia dan keluarganya dan kepada siapa saja.


SALAM GEMILANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar