Sekalipun
orang lain memandang rendah kepadamu, jangan sekali-kali kamu terpengaruh lalu
ikut memandang rendah kepada dirimu sendiri. Orang lain bisa saja menilai kamu
tidak memiliki kemampuan, tetapi kamu tidak boleh membuat dirimu seolah sungguh
tak berkemampuan.
Kamu harus memiliki
keberanian untuk memberitahukan kepada khalayak ramai bahwa kamu bisa. Jika
tidak melakukan itu, orang lain tidak akan tau atau bahkan tidak mau tau bahwa
kamu mampu.
Lakukanlah, jangan pernah
ragu. Semakin kamu ragu, semakin menguatkan praduga orang lain terhadapmu,
tentang opini yang menyebutmu sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan.
Saudaraku ...
Tidak perlu menyalahkan
dirimu, ketika kamu ketahui dia adalah orang yang tak tau balas budi. Memang
selalu ada orang seperti itu. Tidak sedikit orang serupa dia, yang hanya
mementingkan dirinya sendiri.
Mereka lupa akan kebaikan
orang lain, yang telah berjasa mengangkat dirinya dari kesulitan hidup. Ketika
mereka terlepas dari ikatan kesusahan, seketika itu juga mereka lupa akan
keterlibatan orang lain, saat mereka berhasil melepaskan diri dari kesulitannya.
Itulah dia. Dia seperti
tidak menyadari, bahwa dunia terus berputar. Dia seperti tidak mau tau, bahwa
hidup besok bisa saja berubah seketika. Tenangkanlah dirimu, dan jadikan itu
sebagai lentera di jalan hidupmu, bahwa hidup tidaklah lama, kalaupun lama tak
mungkin selamanya.
Jangan tindakanmu
menyakiti hatimu sendiri. Baiklah kamu pergi, ketika kamu melihat dia
berperilaku dengan cara yang berlebihan. Kamu tinggalkan saja dia, agar kamu
tidak melihat dia bertindak lebih jauh lagi.
Kalau kamu menunggu dan
terus menyaksikan tingkah lakunya, maka hatimu akan semakin sakit. Sebab,
apapun yang ia lakukan yang kamu lihat, semuanya sudah pasti akan mengiris
perasaanmu.
Saudaraku ...
Bisa saja hatimu terkoyak,
ketika melihat dia berbaik hati kepada orang lain, sementara kamu yang
kesulitan ia sungguh-sungguh tidak peduli. Biarlah seperti itu. Hapuslah
dadamu, dan berteriaklah kepada Tuhan.
Hanya DIA yang mendengar
dan tau semua penderitaanmu. Jika saat itu teriakanmu belum dijawab oleh Tuhan,
paling tidak rasa sesak yang menekan perasaanmu pastilah terasa lebih lega,
saat kamu berteriak kepada Tuhan. Percayalah ... !!!
Biarlah dia tertawa
seriang mungkin. Biarkan seperti itu dan jangan jadikan situasi itu bagai dia
sedang tertawa diatas penderitaanmu. Kalaupun hal itu benar-benar demikian,
biarlah hal itu terjadi dan berjalan apa adanya.
Sebab, semakin kamu
meyakini bahwa ia sedang tertawa di atas penderitaanmu, akan semakin besar rasa
sakit di hatimu karenanya. Kalaupun kamu tidak mampu membuat suasana hatimu
lepas dari rasa sakit, pergilah ke suatu tempat sampai kamu tidak mendengar
suara tawa yang berasal dari mulutnya.
Tidak ada hal abadi dalam
hidup. Semua pasti ada waktunya. Ada waktu untuk tertawa, ada pula waktu untuk
menangis. Jika kini kamu berada dalam tekanan, suatu saat kamu akan terlepas
dari tekanan itu.
Tetapi ingat, jika kelak
kamu terlepas dari tekanan itu, janganlah kau balaskan tekanan itu kepadanya.
Jika itu kamu lakukan, apakah bedanya kamu dengan dia ... ?
Saudaraku ...
Sekalipun ia telah
berhasil menghasut orang lain, dan membuat orang lain memusuhi dirimu, tak
perlu berkecil hati. Suatu saat nanti orang-orang itu akan tau, bahwa mereka
telah dijadikan alat olehnya untuk memenuhi hasratnya, agar semakin banyak
orang memusuhi dirimu.
Kalau ia beranggapan, jika
semakin banyak orang menaruh benci kepadamu adalah keuntungan baginya, biarlah
seperti itu. Dia tidak sadar, perbuatannya itu justru semakin menjauhkan
dirinya dari jalan Tuhan.
Semakin banyak dia
melakukan itu, semakin jauh pula dia dari jalan Tuhan. Berdoalah untuk
pertobatan dirinya. Agar ia kelak tidak mendapat hukum dari Tuhannya.
Tentu saja sangat
menyakitkan, kalau tuduhan palsu ditujukan kepada seseorang, seperti yang ia
lakukan kepadamu. Menuduhmu sebagai seseorang yang tak berperilaku baik, tentu
membuat kamu terguncang dan melahirkan pertanyaan besar di benakmu. Mengapa ia
begitu tega melakukan itu ... ?
Tetapi kamu tau jika hal
itu tidaklah benar. Tak perlu marah secara berlebihan, karena akan membuatmu
sakit sendiri.
Sekalipun tuduhan itu
sudah berada diluar nalar, biarkan dia melakukan itu sepuas hatinya, hingga
Tuhan menghentikan dia. Sekali lagi aku katakan kepadamu ; hidup tidaklah lama,
kalaupun lama tak mungkin selamanya.
Perbuatan baik yang pernah
kamu berikan kepada dia dan keluarganya, jangan engkau jadikan sebagai ukuran
bahwa dia harus membalas semua kebaikanmu dengan kebaikan pula. Tidak harus
seperti itu. Dia adalah manusia, yang memiliki sisi baik dan buruk pada
hidupnya, seperti kebanyakan manusia di muka bumi ini.
Saudaraku ...
Kamu harus tulus atas
perbuatan baik yang engkau berikan pada dia dan keluarganya dan kepada siapa
saja.
SALAM GEMILANG